Halaman

Selasa, 19 Juli 2022

Resensi Film Seperti Sediakala


Seperti Sediakala adalah film pendek yang menjadi bagian dari promosi telepon seluler (ponsel) Samsung Galaxy S22 Ultra 5G. Film ini diklaim direkam menggunakan ponsel tersebut secara seluruhnya. Hal ini paling tidak dikuatkan dari halaman media sosial milik salah satu sutradaranya, Andrew Kose, yang menampilkan dokumentasi proses perekaman film ini menggunakan ponsel tersebut yang dipegang oleh kameraman.

Film yang diproduksi oleh Serangkai Films yang berkolaborasi dengan Studio Antelope ini dibintangi oleh Reza Rahardian dan Pevita Pearce. Sutradara yang mengarahkan film ini adalah Anggita Puri dan Andrew Kose, yang sekaligus juga membuat naskah film ini. Film pendek bergenre drama ini hanya berdurasi 11 menit 54 detik dan tersedia di kanal Youtube Samsung Indonesia.

Cerita film Seperti Sediakala berpusat pada Kala, yang diperankan oleh Reza Rahardian, seorang pengrajin perhiasan yang memiliki bengkel perhiasan Sekala. Di awal film, Sekala dikunjungi oleh Intan, calon mempelai wanita yang memerlukan cincin untuk pernikahannya. Intan sendiri diperankan oleh Pevita Pearce.

Di sela-sela pengerjaan cincin, Kala dan Intan bercengkrama mengenai pernikahan dan jodoh. Perbincangan di antara keduanya begitu akrab, sampai Intan merasa keduanya pernah bertemu sebelumnya. "Kita pernah ketemu, ga, ya, sebelumnya?", tanya Intan pada dialog film ini.

Saat Kala memasangkan cincin ke tangan Intan untuk dicoba, set film berpindah menjadi adegan saat Kala memasangkan cincin ke tangan Seruni, pasangannya, juga diperankan oleh Pevita Pearce. Set yang semula ada di masa sekarang berubah dengan dekorasi dengan rasa Tahun 1960-an. Alur cerita berlanjut dengan kenangan Kala dan Seruni serta perasaaan misteri dan mencekam yang dirasakan Intan.

Alur cerita film ini cukup mengejutkan. Dengan set awal gedung-gedung modern, penonton tidak akan membayangkan misteri yang membalut film ini sampai adegan perasaan akrab yang dirasakan Intan. Penulisan naskah yang tidak sederhana ini menunjukkan kualitas penulisan Anggita Puri dan Andrew Kose.

Ketidak-sederhanaan naskah juga terlihat dari detail-detail cerita yang disampaikan tidak melalui dialog verbal. Beberapa petunjuk cerita ditunjukkan melalui mimik pemeran, bahasa arsitektural, dan bahasa warna pakaian. 

Dari segi sinematografi, pemilihan pencahayaan yang redup cukup riskan mengingat perekaman yang dilakukan 'hanya' menggunakan teknologi kamera ponsel. Namun, pemilihan ini juga menjadi cara film ini menunjukkan canggihnya kamera ponsel Galaxy S22 dalam mengabadikan momen walau dengan sedikit cahaya. Celakanya, ada beberapa adegan terekam dengan gambar di sisi layar kabur. Bisa diduga ini terjadi karena ruang fokus terlalu sempit pada bukaan rana lebar. Cahaya redup ini juga mempertebal kesan misteri dan membuat adegan mencekam sangat terasa.

Akting Pevita Pearce sangat apik dalam memerankan dua peran sekaligus. Pevita begitu membaur sebagai Intan yang mempunyai karakteristik wanita modern serta sebagai Seruni dengan gaya pakaian yang klasik.

Sebagai bahan promosi, film ini cukup sukses dalam menyampaikan kelebihan produk. Paling tidak ada 3 fitur ponsel yang tergambar eksplisit melalui film ini, yaitu bezel yang tipis, penggunaan stylus untuk membuat sketsa di ponsel, serta fitur lensa sudut lebar (wide angle) pada kamera. Secara implisit, pemerhati fotografi dan videografi juga dapat mengidentifikasi canggihnya kamera Galaxy S22 di kondisi cahaya rendah serta dalam merekam video tanpa distorsi lensa.

Sebagai kesimpulan, mengingat kualitas sinematografi dan penulisan naskahnya, film ini dapat menjadi patokan kualitas  seni film pendek. Walaupun cukup menghibur dan sukses sebagai bahan promosi, film ini layak dijadikan bahan studi kasus dalam pembelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar